Peringatan Isra Mi’raj 1445H SMKN 1 Kebumen

Kebumen – Pada Jumat, (26/01) SMKN 1 Kebumen gelar Kajian Umum dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang ke-1445H. Kegiatan ini dilaksanakan di Indoor Utama SMKN 1 Kebumen dan diikuti oleh seluruh siswa siswi serta Bapak Ibu guru dan karyawan SMKN 1 Kebumen.

Peringatan Isra Mi’raj 1445H kali ini mengusung tema “Merajut Makna Isra Mi’raj, Perkuat Iman, Ciptakan Keberkahan dalam Kehidupan”. Kegatan ini dilaksanakan selama 2 hari, mulai dari Kamis, (25/01) dimana pada hari itu diisi dengan lomba MMS atau Muslim Muslimah Smenza yang dilaksanakan di tribun SMKN 1 Kebumen. Lomba MMS merupakan lomba khitobah yang diikuti oleh 1 perwakilan dari setiap kelas, dan dipasangkan dengan siswa BOS atau Boys of Smenza. Setiap peserta lomba menampilkan penampilan terbaiknya, namun dibalik penampilan yang baik pasti ada yang terbaik.

Pada hari Kedua yakni Jumat, (26/01) acara diawali dengan sholawat bersama Hadroh Syifaul Qulub dari siswa siswi SMKN 1 Kebumen. Sholawat yang terlantun dengan indah, mengingatkan kembali kepada peristiwa dimana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjid Al Aqsa naik ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.

Selanjutnya yaitu pengumuman pemenang lomba Muslim Muslimah Smenza yang pastinya merekalah peserta terbaik dari banyaknya peserta baik lainnya. Acara selanjutnya yang pasti ditunggu-tunggu oleh para siswa, yaitu penampilan dari juara 1 lomba Muslim Muslimah Smenza yaitu Shelly Olyfia Ananda dan Rizky Rinaldi. “Bisa kita bayangkan bagaimana dahsyatnya anugerah dan pengalaman yang Allah berikan kepada Rasulullah saat itu, benar benar menjadi bukti kebesaran Allah yang tak terhingga”, ungkap Shelly dalam khitobahnya. “Melalui Isra’ Mi’raj, kita diajarkan untuk merenungkan kemurahan dan kebesaran Allah, yang harapannya, dapat membangkitkan rasa takjub dan tawakal dalam hati kita”, ungkap Rizky. Penyampaian materi dan gerak tubuh yang interaktif, menjadikan salah satu faktor bagi para siswa siswi secara antusias mendengarkan dan memperhatikan khitobah dari pemenang pasangan lomba MMS ini. Dilanjutkan dengan acara yang ke-6 yaitu pembacaan Q.S Al-Isra oleh Kak Akmalia Nur Haqiqi.

Dan tibalah kita pada inti acara kegiatan Kajian Umum bersama KH. Ahmad Fauzi, M.Pd.I yang pastinya bisa mebambah ilmu pengetahuan para siswa siswi SMKN 1 Kebumen mengenai Peristiwa Isra Mi’raj. Dalam Perjalanan Nabi hingga bisa sampai ke Langit ke-7 bertemu dengan Allah SWT merupakan akibat daripada kesedihannya yaitu kehilangan dua sosok pelindung yang menjadi orang terdekatnya yakni Abu Tholib, yang merupakan sosok layaknya perisai yang melindungi dan memelihara Nabi Muhammad SAW dengan segala kekuatan dan ketabahan hatinya. Yang kedua adalah Siti Khadijah yang merupakan istri Nabi. Khadijah yang selalu mendukung misi dakwah Nabi sehingga Nabi semakin merasakan kesedihan yang mendalam. Oleh sebab itu, tahun tersebut dalam sejarah kemudian dikenal dengan sebutan “Amul Huzni” yang artinya tahun kesedihan. Allah SWT kemudian menghiburnya dengan memberikan perintah untuk menjalani Isra’ Mi’raj dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu naik ke langit ketujuh, dan sampailah beliau ke Sidratul Muntaha. Dari peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut, Rasulullah SAW mendapatkan perintah sholat wajib lima waktu.

Kyai Ahmad Fauzi kembali menegaskan pada Q.S Al-Isra’ ayat 1 yang mengandung arti, “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang Kami berkati sekelilingnya karena hendak Kami perlihatkan kepadanya tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar. Maha Melihat.” (Q.S Al-Israa’ : 1). “Allah SWT sungguh memang telah memperjalankan Nabi Muhammad SAW pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang jauhnya kurang lebih 1.500 Km. Jarak yang biasanya ditempuh sekitar 40 hari dengan berjalan kaki atau unta, hanya ditempuh dalam 1 malam saja. Ini jelas tidak lazim, menyalahi kebiasaan dan akal sehat manusia”, ungkap Kyai Ahmad Fauzi. Kyai Ahmad Fauzi mengajak para siswa siswi untuk bisa mempercayai peristiwa tersebut dengan sepenuh hati dengan iman akan kekuasaan Allah. Dengan merenungi bunyi Q.S Al-Israa’ ini lebih dalam, maka tidak akan ada lagi keraguan dalam hati kita terhadap Rasulullah SAW.

إِنَّمَاأَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Segala sesuatu yang kita anggap mustahil, tidaklah bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa merasa kesulitan karena hanya sekedar memperjalankan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsa.

Pada pembahasan selanjutnya, Kyai Ahmad Fauzi menyinggung perihal sholat. “Sholat yang awalnya diperintahkan 50 rakaat, lalu Nabi melakukan negoisasi bersama Allah SWT dan akhirnya menjadi 5 rakaat merupakan bukti kasih sayang Nabi kepada Umatnya. Maka dari itu sebagai umat Nabi, sebaiknya kita bisa mencontoh akhlak mulia beliau dan bukan malah berseberangan dengan akhlaknya beliau.

Contoh akhlak nabi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari menurut penjelasan dari Kyai Ahmad Fauzi yaitu yang paling sederhana adalah minum sambil duduk dan tidur miring ke arah kanan.

“Barangsiapa menaati Rasul, maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan hormatilah orang yang lebih tua, dan sayangi orang yang lebih muda, karena itu merupakan bentuk perilaku kita dalam meneladani dan mencontoh akhlak nabi sekaligus bukti kecintaan kita kepada Rasulullah SAW” ungkap Kyai Ahmad Fauzi, sekaligus menjadi kalimat terakhir yang beliau ucapkan, dan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Kyai Ahmad Fauzi. (Nanda.red – Foto.Riziq)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *